Fakta Pembobolan Bank

Kasus Pembobolan Bank Di Indonesia
Aksi kejahatan di industri perbankan belakangan ini seperti kian menjadi-jadi. Pembobolan bank yang mayoritas melibatkan orang dalam, dengan beragam modus, datang silih berganti.

Belum lagi skandal pembobolan di Citibank dan penjarahan rekening milik PT Elnusa di Bank Mega terungkap tuntas, terbetik kabar kasus serupa juga terjadi di Bank CIMB Niaga.

Kasus pembobolan di Bank CIMB Niaga dilakukan dengan modus memalsukan surat/dokumen sebagai persyaratan dalam pengajuan kredit. Sekalipun dokumennya palsu serta jaminannya telah pula diagunkan kepada bank lain, toh kredit sebesar Rp234 miliar dapat dicairkan.

Sebelumnya, publik dikejutkan dengan kasus pembobolan di Citibank. Padahal, itulah bank asing yang memiliki nama besar dan memberi kenyamanan pelayanan yang hebat serta keamanan bertransaksi karena didukung kecanggihan sistem teknologi. Toh, Citibank juga dibobol sebesar Rp17 miliar justru oleh senior relationship manager mereka.

Kasus yang kini menyita perhatian publik tentu saja menyangkut Bank Mega. Pembobolan tak cuma terjadi di rekening milik PT Elnusa sebesar Rp111 miliar, tapi juga milik Pemerintah Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, sebanyak Rp80 miliar.

Di luar kasus-kasus itu ternyata sebelumnya juga sudah banyak terjadi pembobolan bank. Misalnya, pembobolan kantor kas BRI Tamini Square, pemberian kredit Bank BII, pencairan deposito di Bank Mandiri, transaksi pinjaman Bank BNI, pencairan deposito nasabah di BPR Pundi Artha Sejahtera, penarikan uang kas Bank Danamon, dan penggelapan dana nasabah di Panin Bank.

Kasus-kasus itu memperlihatkan betapa bank telah menjadi sasaran empuk bagi para penyamun untuk mengeruk dana nasabah. Bayangkan, setidaknya pada 2007-2010 terjadi 15.097 kasus dengan kerugian sekitar Rp42 triliun. Itu artinya, setiap hari setidaknya terjadi 10 kali tindak kejahatan perbankan.
Pembobolan bank itu jelas merusak sendi dasar perbankan, yakni kepercayaan nasabah. Nasabah menaruh uang di bank atas dasar kepercayaan. Bisnis perbankan memang ditegakkan terutama di atas basis kepercayaan. Sekarang kepercayaan itulah yang justru dihancurkan sendiri oleh orang dalam bank dengan membobol uang nasabah.

Jelaslah bahwa bank tidak cukup hanya menerapkan metode know your costumer, tapi juga wajib menerapkan prinsip know your employee untuk mendeteksi kejahatan perbankan yang melibatkan orang dalam.

Keterlaluan bila bank tidak mau tahu perihal gaya hidup karyawan mereka yang sangat mencolok, yaitu sampai-sampai memiliki mobil mewah Hummer dan Ferari. Keterlaluan karena hilangnya sense of proportion. Tidakkah muncul pertanyaan dari mana semua itu berasal? 

MOTIVATOR TODAY :

Hampir tidak ada orang yang senang di PHK.

Tapi, bagi yang ingin berwirausaha,
tapi ragu; di-PHK adalah berkah.

...Berkah yang membuka jalan menuju impian
sering tampil mengenakan topeng hantu.

Tidak semua yang Anda takuti, buruk bagi Anda.

Semuanya adalah masalah sudut pandang.

Yang salah, melihat hidup ini tidak ada baiknya.

Yang benar, melihat semuanya wajar
dan bisa diupayakan menjadi lebih baik.