Romantisme Orde Baru

SETIAP kali Orde Reformasi diperingati pada 20 Mei, setiap kali itu pula muncul gugatan bahwa reformasi belum membawa perubahan seperti yang diharapkan. Ada yang bahkan ekstrem menilai reformasi telah mati suri.

Hasil survei, yang dilakukan Indo Barometer terhadap 1.200 responden berusia 17 tahun ke atas di 33 provinsi pada 25 April-4 Mei 2011, malah menyebutkan kondisi Orde Baru lebih baik daripada masa Orde Reformasi.

Perinciannya 28,2% responden menyatakan kondisi saat ini lebih buruk jika dibandingkan dengan sebelum reformasi, sedangkan 27,2% mengatakan kondisi sekarang sama saja dengan sebelum reformasi. Hanya 22,8% yang menyebutkan kondisi saat ini lebih baik daripada sebelum reformasi.

Selain itu, tingkat ketidakpuasan publik terhadap kinerja pemerintahan SBY-Boediono terus menurun. Ketidakpuasan itu terutama pada bidang ekonomi (41,2%) dan hukum (46,7%).

Harus kita akui bahwa memang masih banyak perkara besar yang dihadapi bangsa ini yang belum berhasil dibereskan di era reformasi ini. Kemiskinan, misalnya, tak kunjung cepat bisa diselesaikan dan dituntaskan. Masih banyak anak bangsa yang terbelenggu oleh kemiskinan.

Korupsi juga tidak ada habis-habisnya kendati terus dikikis. Bahkan sebaliknya, megaskandal kasus korupsi dari waktu ke waktu terus bermunculan. Celakanya, selain banyak kasus megakorupsi yang tenggelam atau tidak terungkap tuntas, penegakan hukum juga melempem. Tengoklah penanganan kasus Bank Century dan mafia pajak, yang cuma menyeret pelaku-pelaku kelas teri.

Jadi, selama lebih dari 13 tahun reformasi belum mampu sepenuhnya mewujudkan Indonesia baru. Demokrasi yang dibangun bahkan terseret ke pusaran transaksional.

Namun, kendati reformasi masih mengundang berbagai gugatan, kembali ke masa Orde Baru jelaslah bukan pilihan. Kita, misalnya, tidak ingin kebebasan berpendapat kembali dibelenggu, pers diberedel, kaum oposisi dijebloskan ke penjara, dan orang bisa menjadi presiden selama 30 tahun.

Masih banyak yang harus dibenahi. Termasuk kualitas pemimpin bangsa, jangan sampai sejarah kemudian mencatat pemimpin di masa reformasi lebih buruk daripada Pak Harto.
2:15 PM | 0 comments | Read More

Anggapan Salah Masalah Jerawat

Jerawat Pada Wajah
Benarkah makan coklat dan kacang bisa menyebabkan jerawat? Lalu, apakah benar pasta gigi bisa membantu menyembuhkan jerawat? Berikut ini mitos-mitos yang beredar seputar jerawat. Baca lebih lanjut agar Anda tak lagi salah dalam merawat kulit wajah.


1. Jerawat disebabkan oleh debu.
Jerawat muncul akibat pori-pori tersumbat oleh minyak, bakteri, dan sel kulit mati.

2. Makan coklat dan gorengan bisa menimbulkan jerawat.
Sampai saat ini, tak ada penelitian yang bisa menemukan hubungan antara jerawat dengan makanan apa pun. Selama dikonsumsi secara tidak berlebihan, makanan tak akan mempengaruhi jerawat.

3. Jerawat bisa diatasi dengan cara sering-sering mencuci muka.
Cucilah wajah dengan sabun atau pembersih yang lembut, maksimal 3 kali sehari. Terlalu sering mencuci wajah bisa menyebabkan kulit iritasi, dan merangsang kulit untuk memproduksi lebih banyak minyak, sehingga jerawat malah makin meradang.

4. Pasta gigi membantu menyembuhkan jerawat.
Pasta gigi tak mengandung zat apa pun yang bisa mengobati jerawat. Carilah obat yang mengandung benzoyl peroxide atau salicylic acid.

5. Memencet jerawat adalah cara tercepat mengusir jerawat.
Dengan dipencet dan dipaksa pecah, bakteri penyebab jerawat justru akan mudah tersebar ke bagian lain. Apalagi jika tangan yang digunakan untuk memencet jerawat tidak steril. Akibatnya, bukan hanya jerawat bertambah parah, tapi juga akan meninggalkan bekas luka di kulit wajah.

6. Sinar matahari membantu menyembuhkan jerawat.
Paparan sinar matahari bisa menyebabkan iritasi yang membuat jerawat makin parah.

7. Jerawat hanya muncul pada kulit remaja.
Pada usia remaja, hormon dalam tubuh banyak mengalami perubahan. Oleh karena itu jerawat lebih sering muncul pada remaja. Namun timbulnya jerawat bukan hanya dipengaruhi oleh hormon, tapi juga oleh kebersihan diri, pola makan, polusi, stres, dan faktor genetik, sehingga anak-anak maupun orang tua pun masih bisa berjerawat.

Articles in english language:
Is it true that eating chocolate and nuts can cause acne? So, is it true that toothpaste can help cure acne? Here are the myths that circulate about acne. Read more for you no more wrong in treating facial skin.
1. Acne is caused by dust. Acne appears due to the pores clogged by oil, bacteria and dead skin cells.
2. Eating chocolate and fried foods can cause acne. To date, no research that can find the relationship between acne with any food. During consumed in moderation, food will not affect acne.
3. Acne can be overcome by frequently washing the face. Wash your face with soap or gentle cleanser, a maximum of 3 times a day. Washing your face too often can cause skin irritation, and stimulates the skin to produce more oil, so that the acne even more inflamed.

4. Toothpaste helps cure acne. Toothpaste does not contain any substances that can treat acne. Look for drugs that contain benzoyl peroxide or salicylic acid.

5. Squeeze pimples rid acne is the fastest way. With squeezed and forced to break, the bacteria that causes acne it will easily spread to other parts. Moreover, if the hands are used to squeeze pimples are not sterile. As a result, not only worsens acne, but also will leave a scar on the skin of the face.
6. Sunlight helps to cure acne. Sun exposure can cause irritation that make acne worse.
7. Acne only appeared on the skin of teenagers. At the age of adolescence, hormones in the body undergo much change. Therefore, acne is more frequent in adolescents.
But acne is not only influenced by hormones, but also by personal hygiene, diet, pollution, stress, and genetic factors, so that the children and parents could still breakouts.

MOTIVATOR TODAY :

Janganlah merusak keindahan impian Anda,
dengan membayangkan penderitaan besar
jika Anda gagal mengupayakan pencapaian impian itu.

Dengannya,
...ada dua bayangan yang bersaing dalam diri Anda,
dan pemenangnya selalu ditentukan oleh ketegasan Anda.

Anda menjadikan yang paling kuat, menguasai
pikiran dan perasaan Anda.

Sesungguhnya, gagal mencapai yang besar,
adalah berhasil mencapai yang hampir besar.
5:49 AM | 0 comments | Read More

Kasus Suap Indonesia SEA Games 2011

SEA GAMES INDONESIA 2011

Kasus suap pembangunan Wisma Atlet untuk SEA Games di Palembang kian menuntut ketangguhan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bukan semata-mata karena diduga menyeret Partai Demokrat yang berkuasa, melainkan juga karena berubah-ubahnya kesaksian tersangka Mindo Rosalina Manulang.

Rosa mencabut berita acara pemeriksaan (BAP). Ia mengatakan tidak mengenal Nazaruddin, Bendahara Partai Demokrat. Pengakuan baru Rosa itu pada akhirnya sama dan sebangun dengan cerita versi Nazaruddin bahwa keduanya tidak saling kenal.

Sebelum mencabut BAP, Rosa telah membuat kejutan dengan memecat pengacara Kamaruddin Simanjuntak. Padahal Kamaruddinlah yang pertama membuka adanya dugaan keterlibatan partai yang berkuasa.

Tersangka tentu saja punya hak untuk mengubah keterangannya. Akan tetapi, sebagaimana diungkapkan Kamaruddin Simanjuntak, Rosa tidak mengubah keterangan seandainya sejak awal Rosa berada di bawah pengawasan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.

Ketika masih berstatus sebagai pengacara Rosa, Kamaruddin telah meminta KPK untuk segera melindungi kliennya yang mendapat ancaman. Rosa diancam agar tidak mengaitkan kasus suap di Kementerian Pemuda dan Olah Raga itu dengan atasannya di PT Anak Negeri, yaitu Nazaruddin, yang juga Bendahara Partai Demokrat.

Namun permintaan Kamaruddin agar Rosa dilindungi itu tidak diindahkan. Dan terjadilah serangkaian perubahan, antara lain yang terpenting, bahwa Rosa kemudian mengatakan tidak mengenal Bendahara Partai Demokrat Nazaruddin.

Perlindungan saksi memang nyaris tidak terdengar digunakan oleh KPK. Salah satu alasannya ialah karena KPK terutama bekerja berdasarkan bukti, bukan keterangan verbal para saksi.

Namun kegagalan menghadirkan saksi kunci Nunun Nurbaeti Dorodjatun dalam perkara suap pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia Miranda Goeltom mestinya menjadi pelajaran bagi KPK perihal pentingnya menerapkan lembaga perlindungan saksi.

Khususnya untuk perkara yang berkaitan dengan kekuasaan, kita dorong KPK untuk menggunakan lembaga perlindungan saksi agar semua yang terlibat dalam korupsi itu dapat dibongkar habis-habisan. Apakah jadinya bila saksi kunci tiba-tiba 'menghilang' dan menderita 'lupa ingatan'?

Atas dasar perspektif itu juga, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban sebaiknya tidak bersikap pasif seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban.

Lembaga itu sebaiknya proaktif melindungi saksi. Itulah hakekat yang diatur dalam United Nations Convention Against Corruption atau Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Melawan Korupsi pada 2003 yang diratifikasi Indonesia tiga tahun kemudian.

Konvensi itu menyebutkan bahwa kepada setiap negara yang meratifikasi wajib menyediakan perlindungan yang efektif terhadap saksi atau ahli dari pembalasan atau intimidasi termasuk keluarganya atau orang lain yang dekat dengan mereka.

Jadi, jangan cuma duduk manis menunggu permintaan perlindungan secara tertulis dari saksi, baik atas inisiatif sendiri maupun atas permintaan pejabat yang berwenang. Akan tetapi, jangan pula terlampau 'proaktif' demi rupiah seperti yang terjadi dalam kasus Anggodo Widjojo. Bila itu yang terjadi, si pelindung malah yang harus ditangkap KPK. 


News in English:
Wisma bribery case development for the SEA Games Athletes in Palembang increasingly demanding toughness of the Corruption Eradication Commission (KPK). Not solely for allegedly dragging the Democratic Party in power, but also because of change-change that the testimony of the suspect Mindo Manulang Rosalina.
Rosa pulled the minutes of the examination (BAP). He said do not know Nazaruddin, Treasurer of the Democratic Party. Recognition that the new Rosa ultimately congruent with Nazaruddin version of the story that they did not know each other.
Prior to revoke the BAP, Rosa has made a surprise by firing lawyer Kamaruddin Simanjuntak. Whereas the first Kamaruddinlah open any alleged involvement of the ruling party.
The suspect, of course, have the right to change the caption. However, as disclosed Kamaruddin Simanjuntak, Rosa does not change the information if from the beginning Rosa is under the supervision of the Witness and Victims Protection Institution.
While still existed as a lawyer Rosa, Kamaruddin has asked the KPK to immediately protect the clients who received threats. Rosa was threatened for not linking bribery case in the Ministry of Youth and Sports had with his superiors in PT Children Affairs, which Nazaruddin, who is also Treasurer of the Democratic Party.
But demand for Rosa protected Kamaruddin was not honored. And there was a series of changes, among others, most importantly, that Rosa did not know then say the Democratic Party Treasurer Nazaruddin.
Witness protection is barely audible used by the KPK. One reason is because the Commission works primarily based on evidence, not verbal testimony of witnesses.
But the failure to present key witnesses Nunun Nurbaeti Dorodjatun in election bribery case of Bank Indonesia deputy governor Miranda should be a lesson to the Commission regarding the importance of implementing witness protection agency.
Especially for cases relating to power, we push the Commission to use the witness protection agency for all those involved in corruption that can be dismantled completely. Whether it would have been a key witness suddenly 'disappeared' and suffering from 'dementia'?
On the basis of that perspective also, Witnesses and Victims Protection Agency should not be passive as regulated in Law Number 13 of 2006 on Protection of Witnesses and Victims.
The Institute should be proactive in protecting witnesses. That is the essence of which is set in the United Nations Convention Against Corruption or the United Nations Convention Against Corruption in 2003 which was ratified by Indonesia three years later.
The Convention states that to every country that ratifies must provide effective protection against a witness or expert from retaliation or intimidation, including his family or others close to them.
So do not just sit waiting for a request in writing the protection of witnesses, either on its own initiative or at the request of the authorities. However, do not be too too 'proactive' for the sake of rupiah as happened in the case Anggodo Widjojo. When that happens, the protector even be arrested by KPK.

MOTIVATOR TODAY :

Apa pun yang Anda lakukan,
lakukanlah dengan sebaik mungkin.

...Karena,

Keahlian apa pun datang dari melakukannya.

Dan,

Keahlian menjadikan Anda pribadi yang dihargai mahal.

Saya ulangi ya?

Keahlian Anda datang dari melakukan.

Harga Anda ditentukan oleh keahlian Anda.

Apakah kemalasan dan kebiasaan menunda,
akan menjadikan Anda ahli dalam sesuatu?

Mario Teguh
11:52 AM | 0 comments | Read More

Kualitas Anak Kita Adalah Buah Dari Hasil Asuhan Kita

Family is Everything

Kualitas dan sikap anak-anak kita adalah buah dari model pengasuhan dan pendidikan yang kita terapkan sehari-hari di rumah. Walaupun kita semua pasti mencintai anak-anak kita, tetapi pada prakteknya apa yang kita lakukan secara praktis kepada anak-anak kita terkadang bukan seperti yang kita niatkan. Niat kita baik, tapi tak jarang apa yang kita ucapkan dan sikapkan kepada anak tanpa sengaja merupakan sebuah hal yang buruk dan mempengaruhi perkembangan kejiwaannya.

Daripada terus mengeluh, menyalahkan anak, atau menyalahkan lingkungan; lebih baik kita melakukan refleksi atas apa-apa yang sudah (bukan sekedar harapan) kita pada anak-anak kita. Dalam refleksi itu, ada baiknya kita mengambil inspirasi kembali dari Dorothy Low Noite (“Children Learn What They Live With”). Thanks Dorothy, it’s so inspiring…

Jika anak banyak dicela, ia akan terbiasa menyalahkan..
Jika anak banyak dimusuhi, ia belajar menjadi pemberontak..
Jika anak hidup dalam ketakutan, ia selalu merasa cemas dalam hidupnya..
Jika anak sering dikasihani, ia belajar meratapi nasibnya..
Jika anak dibesarkan dalam olok-olok, ia akan menjadi seorang pemalu..
Jika anak dikelilingi rasa iri, ia tak akan puas dengan apapun yang dimilikinya..

Jika anak dibesarkan dalam pengertian, ia akan tumbuh menjadi penyabar..
Jika anak senantiasa diberi dorongan, ia akan berkembang dengan percaya diri..
Jika anak dipuji, ia akan terbiasa menghargai orang lain..
Jika anak diterima dalam lingkungannya, ia akan belajar menyayangi..
Jika anak tidak banyak dipersalahkan, ia akan senang menjadi diri sendiri..
Jika anak dibesarkan dalam kejujuran, ia akan terbisa melihat kebenaran..
Jika anak ditimang tanpa berat sebelah, ia akan besar dalam nilai keadilan..
Jika anak dibesarkan dalam rasa aman, dia akan mengandalkan diri dan mempercayai orang lain..
Jika anak tumbuh dalam keramahan, ia akan melihat bahwa dunia itu sungguh indah..

News in English: 
 
The quality and attitude of our children are the fruit of parenting and education model that we apply daily at home. Although we all must love our children, but in practice what we do in practice to our children is sometimes not what we intended. Our intention is good, but not infrequently what we say and sikapkan to the child accidentally is a bad thing and affect mental development.
Instead of constantly complaining, blaming the child, or blame environment; better we reflect on what is already (not just hope) we are on our children. In reflection, it is better we take inspiration from Dorothy Low back Noite ("Children Learn What They Live With"). Thanks Dorothy, it's so inspiring ...
If the child is much criticized, he will get used to blame .. If the child is much despised, he learned to be a rebel .. If a child lives in fear, he always felt nervous in his life .. If children are often pitied, he learned his fate bemoan .. If children live in mockery, he would become a shy .. If the child is surrounded by a sense of envy, he will not be satisfied with whatever he has ..
If children live in a sense, he will grow up to be patient .. If the child is always given the encouragement, he will grow with confidence .. If a child is praised, he will get used to respect other people .. If the child received in their environment, he will learn to love .. If the child is not much to blame, he would be happy being themselves .. If children live in honesty, he would be customary to see the truth .. If the child ditimang without bias, he will major in the value of justice .. If children live in safety, he will rely on yourself and trust others .. If children grow in hospitality, he will see that the world is really beautiful ..

MOTIVATOR TODAY :

Harapan yang dalam
adalah pembentuk kerendahan hati
yang mudah menerima yang kecil
dan yang sederhana,
sebagai syarat bagi pencapaian
...dari yang besar dan yang sulit.

Marilah kita memulai hari ini
dengan hati yang bebas
dalam berdoa,
dan tubuh yang bersegera
mengerjakan yang harus diselesaikan.

Marilah kita menemukan kegembiraan
dalam mencapai hasil-hasil kecil,
yang menuntun kepada keberhasilan besar.
11:43 AM | 0 comments | Read More

KPK Versus Partai Demokrat

Tantangan KPK dari Demokrat
Politik di Indonesia ialah pasar gelap, tempat politisi dan pengusaha mendagangkan kekuasaan. Praktik itu kian kentara akhir-akhir ini setelah semakin banyak saudagar merangkap anggota DPR.

Dengan impunitas yang dimiliki, anggota dewan telah menjadi mesin pendulang uang haram bagi partai mereka. DPR telah menjadi bungker yang nyaman bagi para koruptor.

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas saat membuka sebuah konferensi internasional di Bali pada Selasa (10/5) mencatat tren korupsi di parlemen meningkat. Meski tidak menyebut secara kuantitatif, KPK memastikan DPR telah menjadi lahan subur korupsi.

Publik sudah lama tahu sejumlah anggota dewan dibui karena tersandung korupsi. Bahkan terakhir sebuah rombongan besar anggota DPR periode 1999-2004 ditahan. Mereka tersangkut kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom tahun 2004.

Seakan tak jera, kini DPR lagi-lagi diguncang skandal dugaan suap. Dua elite Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, bendahara umum, dan wakil sekjen Angelina Sondakh terseret ke pusaran kasus dugaan suap proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Palembang yang menelan biaya sekitar Rp200 miliar.

Awalnya kasus itu hanya melibatkan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam, Direktur Pemasaran PT Anak Negeri Mirdo Rosalina Manulang, dan Direktur Pemasaran PT Duta Graha Indah Mohamad El Idris. Belakangan muncul nama Nazaruddin dan Angelina.

Nazaruddin disebut-sebut sebagai atasan Rosa yang memerintahkan Rosa untuk menemani Idris menemui Wafid saat ketiganya ditangkap KPK pada 21 April.
Angelina, Koordinator Anggaran Komisi X DPR yang membidangi antara lain olahraga, disebut-sebut sebagai tim sukses yang mengegolkan anggaran pembangunan Wisma Atlet SEA Games itu.

Partai Demokrat tentu saja tersengat. Nazaruddin dan Angelina pun membantah semua tudingan itu. Bahkan Partai Demokrat mendesak KPK segera menuntaskan kasus itu karena tuduhan-tuduhan yang berkembang amat merugikan partai pemerintah itu.

Tanpa ditantang pun kita yakin KPK terus bekerja mengumpulkan bukti keterlibatan siapa saja dalam kasus itu. Apalagi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berjanji tidak akan melindungi kader partainya yang diduga terlibat suap. SBY juga mempersilakan KPK menegakkan hukum dan memastikan tidak tebang pilih.

Kita ingatkan KPK agar menyambut tantangan Partai Demokrat secara profesional. Tidak mencampuradukkan hukum dengan politik. KPK mestinya juga tidak terpengaruh dengan hasil pemeriksaan Dewan Kehormatan Partai Demokrat yang menyatakan Nazaruddin tetap bendahara umum partai itu.

Masa jabatan KPK pimpinan Busyro Muqoddas akan berakhir Desember. Artinya tinggal enam bulan. KPK tak punya banyak pilihan. Dikenang publik karena membabat habis koruptor kakap atau dikubur sejarah lantaran berkompromi dengan para penggerogot uang negara.

Sekarang momentum emas bagi KPK untuk membuktikan apakah sekadar menjadi pelayan rezim ataukah menjadi pengabdi kebenaran dan keadilan. 

News in English:
Politics in Indonesia is the black market, where politicians and businessmen deal in power. The practice is increasingly apparent recently after more and more merchants concurrently members of Parliament.
With impunity that are owned, board members have become miners machine stolen money for their party. Parliament has become a bunker that is convenient for the corrupt.
Chairman of the Corruption Eradication Commission (KPK) Busyro Muqoddas when opening an international conference in Bali on Tuesday (10 / 5) noted the increasing trend of corruption in parliament. Although no mention quantitatively, the KPK to ensure the House has become fertile ground for corruption.
The public had long known a number of board members imprisoned because of tripping of corruption. Even the last of a large group legislator arrested the period of 1999-2004. They caught election bribery case of Bank Indonesia senior deputy governor Miranda in 2004.
As if no deterrent, now the House once again rocked by allegations of bribery scandals. Two elite Democratic Party, Mohamed Nazaruddin, general treasurer, and deputy secretary-general of Angelina Sondakh drawn into the vortex case of alleged bribery of development projects Wisma SEA Games Athletes in Kilkenny which cost around Rp200 billion.
Initially the case involved only the Secretary of the Minister of Youth and Sports Wafid Muharam, Marketing Director of PT Children Affairs Mirdo Manulang Rosalina, and Marketing Director of PT Duta Graha Indah Mohamad El Idris. Later came the name Nazaruddin and Angelina.
Nazaruddin touted as the boss who ordered Rosa Rosa to accompany Wafid Idris met when all three were arrested by KPK on 21 April. Angelina, Coordinator of the House Budget Committee in charge of X, among others, sports, touted as a successful team that mengegolkan development budget SEA Games Athletes Wisma it.
Democrats certainly stung. Nazaruddin and Angelina also denied any such accusation. Even the Democratic Party urged the KPK immediately resolve the case because the allegations are developing very detrimental to the government party.
Without being challenged even we believe Commission continues to work collecting evidence anyone's involvement in the case. Moreover, Chairman of the Board of Trustees of the Democratic Party Susilo Bambang Yudhoyono has promised not to protect his party cadres allegedly involved bribes. Yudhoyono also invited the Commission to uphold the law and ensure that no selective logging.
We remind the Commission for the Democratic Party welcomes the challenge professionally. Do not confuse law with politics. KPK should also not affected by the results of the Honorary Board which stated Nazaruddin Democrats remain the party's treasurer general.
KPK leadership tenure Busyro Muqoddas will end in December. That is only six months. KPK did not have much choice. Public remembered as clear-cutting corruptor because snapper or buried history penggerogot compromise with the state money.
Now the golden moment for the Commission to verify whether the regime just to be a servant or a servant of truth and justice.
MOTIVATOR TODAY : 

Kehidupan ini adalah
sebuah perjalanan misterius
menembus kabut keraguan
dan menerobos jeruji ketakutan
untuk melompat lebih panjang
...daripada lebarnya jebakan-jebakan
kesalahan.

Tapi itu semua hanya illusi.

Yang nyata adalah perlindungan Tuhan
bagi jiwa-jiwa baik yang menyerahkan dirinya
kepada kebaikan.

Engkau yang setia kepada yang benar,
tak mungkin dibiarkan lama bersedih.

Engkau akan diselamatkan.

Aamiin

11:42 AM | 0 comments | Read More

Cuti Bersama Insentif Sebuah Kemalasan

CUTI BERSAMA
Produktifitas kerja yang rendah di negeri ini sudah lama dikeluhkan. Kondisinya bisa bertambah parah akibat kebijakan pemerintah yang gemar menetapkan cuti bersama.

Kritik telah sering dilontarkan agar pemerintah mengurangi cuti bersama. Namun, pemerintah tidak mendengar. Melalui surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri, yakni menteri agama, menteri tenaga kerja dan transmigrasi, serta menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi, pemerintah menetapkan hari ini, Senin, 16 Mei, sebagai hari libur untuk cuti bersama.

Dengan demikian cuti bersama 2011 yang telah ditetapkan pemerintah tahun lalu sebanyak empat hari bertambah lagi satu hari, menjadi lima.

Alasan di balik keputusan penambahan cuti bersama itu pun tetap saja tidak masuk akal, yaitu antara lain dalam rangka efisiensi dan efektivitas kerja.

Senin ini adalah hari 'terjepit' di antara libur akhir pekan Sabtu-Minggu dan libur Hari Raya Waisak, Selasa. Pegawai negeri biasanya membolos kerja di hari terjepit seperti itu.

Jadi, meliburkan hari kerja di hari terjepit pada dasarnya adalah upaya melegalkan kemalasan pegawai negeri. Daripada banyak yang membolos kerja, sekalian dibikin saja resmi cuti bersama. Namun, dengan keputusan pemerintah itu bukan hanya pegawai negeri yang cuti bersama. Pegawai swasta pun sebagian ikut diliburkan.

Padahal, tanpa cuti bersama pun produktivitas kerja di negeri ini sudah sangat rendah. Studi Badan Pusat Statistik dan Lembaga Demografi Universitas Indonesia 2009 menyebutkan tingkat produktivitas pekerja Indonesia kalah jauh jika dibandingkan dengan pekerja di China. Di pabrik garmen, misalnya, seorang pekerja China mampu menghasilkan 90 celana per hari, sedangkan pekerja Indonesia hanya bisa menghasilkan 30-40 celana.

Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) pada 2009 menempatkan Indonesia di urutan ke-83 dari 124 negara dalam produktivitas tenaga kerja. Salah satu akibatnya ialah rendahnya daya saing. Indonesia hanya menduduki peringkat 35 dari 75 negara yang disurvei International Management Development.

Survei lain mengenai produktivitas bahkan menempatkan Indonesia di urutan ke-59 dari 61 negara atau ketiga terendah dari bawah.

Dengan level produktivitas yang memprihatinkan itu, penambahan cuti bersama jelas keliru besar. Bukannya memompa etos kerja demi meningkatkan produktivitas, dengan kebijakan cuti bersama itu pemerintah sebenarnya justru memberi insentif terhadap kemalasan yang akan membuat produktivitas bangsa ini kian terpuruk.

Yang lebih buruk lagi keputusan cuti bersama itu diambil secara mendadak sehingga alih-alih dapat dimanfaatkan secara positif oleh sektor pariwisata, kebijakan itu justru mengganggu pelayanan publik.

Cuti yang baik adalah sarana rekreasi dan kontemplasi setelah puncak produktivitas terlampaui. Sesudahnya akan diraih vitalitas, spirit, dan inspirasi yang baru untuk kembali berkarya. Jadi, cuti bukan insentif bagi kemalasan.

News in English:
Low labor productivity in this country have long complained. His condition could worsen due to government policies that likes to set off together.
Critics have often asked for the government to reduce time off together. However, the government does not listen. Through a joint decree (SKB), three ministers, the ministers of religion, minister of manpower and transmigration, as well as ministers of state utilization of state apparatus and bureaucracy reform, the government set today, Monday, May 16, as a holiday to leave together.
Thus leave with 2011, the government established last year as many as four days to grow again one day, become five.
The reason behind the decision with additional time off was also still just does not make sense, namely, among others, in the framework of efficiency and effectiveness.
Monday is the day 'sandwiched' between the holiday weekend Saturday-Sunday and holiday Vesak Day, Tuesday. Civil servants are usually absent on the day wedged work like that.
So, dismiss the working day in day wedged in essence is an effort to legalize the laziness of civil servants. Instead of ditching a lot of work, all made it official on leave together. However, with the government's decision was not only civil servants who leave together. Private employees was partially closed participate.
In fact, without any leave of absence with labor productivity in this country is very low. Study of the Central Bureau of Statistics and Demography Institute of the University of Indonesia 2009 Indonesia says the level of labor productivity is much less when compared with workers in China. In garment factories, for example, a worker in China capable of producing 90 shorts per day, while the Indonesian workers can only produce 30-40 pants.
International Labour Organization (ILO) in 2009 ranks Indonesia at the 83rd of 124 countries in labor productivity. One result is the low competitiveness. Indonesia was ranked only 35 of the 75 countries surveyed by the International Management Development.
Another survey about the productivity of even ranks Indonesia at the 59 th of 61 countries or third lowest of the bottom.
With the alarming level of productivity, the addition of a large vacation together clearly erroneous. Instead of pumping the work ethic in order to enhance productivity, with a shared leave policy, the government actually gives incentives to the laziness that would make the nation's productivity is growing worse.
Worse still leave the decision was taken with a sudden, so rather than be used positively by the tourism sector, the policy was actually disrupt public services.
A good vacation is a means of recreation and contemplation after the peak exceeded productivity. Afterward will be achieved vitality, spirit, and new inspiration to re-work. So, leave no incentive for laziness.

MOTIVATOR TODAY :

Ada orang yang lebih bersemangat
merencanakan liburan,
daripada merencanakan karir
dan kehidupannya.

...Lalu dia kembali ke pekerjaannya
dengan sindrom pulang liburan,
yaitu lesu karena aktifitas tidak terukur
selama liburan, stress karena belanja berlebihan,
dan kehilangan momentum pada pekerjaan
yang ditinggalkannya sebelum liburan.

Apakah Anda merencanakan kehidupan
seperti Anda merencanakan liburan?
3:51 AM | 0 comments | Read More

Fakta Pembobolan Bank

Kasus Pembobolan Bank Di Indonesia
Aksi kejahatan di industri perbankan belakangan ini seperti kian menjadi-jadi. Pembobolan bank yang mayoritas melibatkan orang dalam, dengan beragam modus, datang silih berganti.

Belum lagi skandal pembobolan di Citibank dan penjarahan rekening milik PT Elnusa di Bank Mega terungkap tuntas, terbetik kabar kasus serupa juga terjadi di Bank CIMB Niaga.

Kasus pembobolan di Bank CIMB Niaga dilakukan dengan modus memalsukan surat/dokumen sebagai persyaratan dalam pengajuan kredit. Sekalipun dokumennya palsu serta jaminannya telah pula diagunkan kepada bank lain, toh kredit sebesar Rp234 miliar dapat dicairkan.

Sebelumnya, publik dikejutkan dengan kasus pembobolan di Citibank. Padahal, itulah bank asing yang memiliki nama besar dan memberi kenyamanan pelayanan yang hebat serta keamanan bertransaksi karena didukung kecanggihan sistem teknologi. Toh, Citibank juga dibobol sebesar Rp17 miliar justru oleh senior relationship manager mereka.

Kasus yang kini menyita perhatian publik tentu saja menyangkut Bank Mega. Pembobolan tak cuma terjadi di rekening milik PT Elnusa sebesar Rp111 miliar, tapi juga milik Pemerintah Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, sebanyak Rp80 miliar.

Di luar kasus-kasus itu ternyata sebelumnya juga sudah banyak terjadi pembobolan bank. Misalnya, pembobolan kantor kas BRI Tamini Square, pemberian kredit Bank BII, pencairan deposito di Bank Mandiri, transaksi pinjaman Bank BNI, pencairan deposito nasabah di BPR Pundi Artha Sejahtera, penarikan uang kas Bank Danamon, dan penggelapan dana nasabah di Panin Bank.

Kasus-kasus itu memperlihatkan betapa bank telah menjadi sasaran empuk bagi para penyamun untuk mengeruk dana nasabah. Bayangkan, setidaknya pada 2007-2010 terjadi 15.097 kasus dengan kerugian sekitar Rp42 triliun. Itu artinya, setiap hari setidaknya terjadi 10 kali tindak kejahatan perbankan.
Pembobolan bank itu jelas merusak sendi dasar perbankan, yakni kepercayaan nasabah. Nasabah menaruh uang di bank atas dasar kepercayaan. Bisnis perbankan memang ditegakkan terutama di atas basis kepercayaan. Sekarang kepercayaan itulah yang justru dihancurkan sendiri oleh orang dalam bank dengan membobol uang nasabah.

Jelaslah bahwa bank tidak cukup hanya menerapkan metode know your costumer, tapi juga wajib menerapkan prinsip know your employee untuk mendeteksi kejahatan perbankan yang melibatkan orang dalam.

Keterlaluan bila bank tidak mau tahu perihal gaya hidup karyawan mereka yang sangat mencolok, yaitu sampai-sampai memiliki mobil mewah Hummer dan Ferari. Keterlaluan karena hilangnya sense of proportion. Tidakkah muncul pertanyaan dari mana semua itu berasal? 

MOTIVATOR TODAY :

Hampir tidak ada orang yang senang di PHK.

Tapi, bagi yang ingin berwirausaha,
tapi ragu; di-PHK adalah berkah.

...Berkah yang membuka jalan menuju impian
sering tampil mengenakan topeng hantu.

Tidak semua yang Anda takuti, buruk bagi Anda.

Semuanya adalah masalah sudut pandang.

Yang salah, melihat hidup ini tidak ada baiknya.

Yang benar, melihat semuanya wajar
dan bisa diupayakan menjadi lebih baik.
6:38 AM | 0 comments | Read More